Rabu, 06 Maret 2013

Gue Gemukan?

a friend   : "Tar, gemukan ya sekarang?" me          : "Ah, masa iya? Tau nda? Gemuk itu kelangsingan yang tertunda lho..." 

a friend      : "...."

Menurut pengakuan beberapa teman, aku tambah gemukan setelah liburan semester 3. Ah, masa iya???
Tapi kalau dilihat dan dirasakan, memang betul sih. :D Bersyukur, kata orang-orang kalo subur itu simbol kemakmuran? Bukan membela, hanya sedikit menghibur.


Indikasi berat badan berlebih terasa ketika kemana-mana jadi tambah berat, gampang ngantuk kalau lagi jam-jam produktif, baju-baju mulai sesak dan pendapat orang-orang. (yang terakhir yang paling cadas -_-)

Aku beri tahu ya, kalau ada orang gemuk yang mengaku makannya cuma sedikit, itu nda sepenuhnya salah, tapi banyak bohongnya. :D
Memang betul, asupan karbohidrat, dalam hal ini nasi yang kita konsumsi mungkin dalam porsi yang sedikit, tapi jenis karbohidrat lain sering kali kita remehkan, bahkan ada ungkapan kalau belum makan nasi itu belum makan. Hey, apa itu prinsip hidupmu juga?

Beberapa jenis makanan berkarbohidrat yang lebih sering dikenal sebagai makanan "cemilan" adalah biskuit, roti, jagung, singkong, ubi, kentang, dan...masih banyak lagi. Makanan remeh temeh yang sering diremehkan, efeknya mendukung penuh akan perkembangan lemak.

Selain dari makanan, kegemukan juga bisa dikarenakan karena kebiasan-kebiasaan buruk sepeeti makan terlalu cepat dan tergesa-gesa, terlalu lama menonton tv, ngemil saat di kantor, apalagi jika kerjanya lebih banyak duduk, makan menjelang tidur, dan jarang olahraga.

Gemuk bagi kalangan balita bisa dianggap lucu, imut dan nggemesin. Tapi kalau bagi orang dewasa, sering kali dianggap sebagai ancaman. Bentuk badan seringkali dikaitkan dengan penampilan seseorang. Bahkan ada ungkapan, wajah bukan masalah yang terpenting body nya cuy...! Itulah kenapa kegemukan sering kali menjadi momok bagi sebagian orang, terutama kaum hawa. Meskipun pada kenyataannya bukan cuma itu acuan sebuah performa.

Gemuk sering disimbolkan dengan kelucuan, itulah kenapa tokoh jenaka dalam cerita novel atau film sering digambarkan dengan orang gemuk, lihat saja tokoh Paman Gembul dalam majalah Bobo. Satu cerita Paman Gembul yang masih terekam sampai sekarang adalah saat Paman Gembul ingin memberi kejutan untuk kekasihnya, karena tidak ingin terlihat gembul maka dia mengelabui dengan cara memberi tambahan kain warna hitam berbentuk busur di pinggang kanan kirinya. Hehehe

Meskipun sering stress kalau lihat timbangan karena jarum yang hampir selalu bergeser ke kanan, bukan berarti kegemukan menghambat aktivitas untuk berekspresi kan? Sayangnya, nyamuk itu hanya suka menghisap darah, andai dia lebih hobi menghisap lemak pasti dicintai oleh para wanita.

-SRSL-

Minggu, 03 Maret 2013

Alphabet itu Menari

Menulis membuatku menjadi orang paling egois di muka bumi ini.
Ku tulis apa pun yang ingin ku tulis
Ku tinggalkan jejak,
Bukan untuk mendamba jempolmu
Bukan pula mengharap pujianmu
Aku suka. Itu saja.

-SRSL-

Karena kamu

Mungkin sejuta peniti tak sampai hati menusuk hati
Kain perca yang berserakan
Benang yang tercecer tak berujung
Derit mesin yang pilu
Bordiran yang tak pernah terselesaikan,
Baiklah, dengarkan mereka, dengarkan egomu.
Dan ku ucapkan selamat atas amarahmu.

-SRSL-