Kita pernah berjarak tak lebih dari 15 senti meter
Duduk berseberangan, tertunduk malu-malu
Sesekali melirik dari ujung mata
Kita pernah berjalan, meski berucap tak lebih dari 100 kata
Kita pernah bersua melalui kabel yang mereka sebut telepon
Lalu, bagaimana aku bisa membencimu?
Jika suaramu masih sering terdengar meski sayup-sayup
Bagaimana aku bisa membencimu?
Jika bayangmu masih memenuhi hati dan pikiranku
Bagaimana bisa membencimu?
Jika sisa hembusan nafasmu masih terasa hangat
Kini, di ruang persegi ini
Di bawah kelambu merah jambu
Di tengah hiruk pikuk keluargamu
Kau terduduk khusyuk,
Menanti penghulu menghalalkan dirimu dan dirinya
Aku tahu ini bukan kiamat
Lihat, matahari belum terbit dari barat
Isrofil juga belum meniup sangkakala
Perputaran.
Ya, perputaran.
Mungkin hanya butuh berapa kali putaran bumi saja untuk terlepas
Setelah itu, semua akan menjadi cerita
Seperti yang selalu kau ucap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar