Jumat, 17 Mei 2013

Rumah Sakit Jiwaku

Berteriak dan mengucurkan energi besar mungkin satu hal yang aku inginkan sekarang. Bukan terikat kekalutan seperti ini. Jiwaku sedang menggebu. Melingkar banyak hal. Tidak hanya tentang kamu. 

Berdiam, sesaat meninggalkan hiruk pikuk. Menanggalkan ego, topeng, maupun aksesoris penipu.
Disini, di rumah sakit jiwaku. Aku bisa bercermin dalam kejujuran. Dalam derajat zona ternyamanku. Mengajak raga berbicara. Ketenangan menuju nirwana. 

Aku butuh rumah sakit jiwaku.
Aku ingin bersujud. Menangis di ujung sajadah dalam sujud. 
Aku tidak boleh lemah.

Aku mungkin bukan orang terbaik untukmu.
Aku terlalu kekanakan menghadapimu.
Aku terlalu egois menghadapimu.

Aku butuh uluran tangan untuk mengusap.
Bukan untuk menghakimi.
Bukan untuk saling menyalahkan mengapa kamu begini mengapa kamu begitu.

Ijinkan sejenak aku menemui rumah sakit jiwaku.
Sejenak saja, setelah itu, kau bisa lakukan keputusanmu.

-SRSL-

1 komentar:

  1. Aku hanya bisa menikmati keindahan kata-kata yg tergores menjadi susunan kalimat demi kalimatmu.
    Like :)

    BalasHapus