Rabu, 14 Agustus 2013

Surat Kecil Untukmu


Dear My Lovely,

Lebaran ini sungguh berarti buatku. Momen dimana tidak hanya untuk merayakan kemenangan, tapi menjadi sejarah juga untuk hidupku. Tatkala kamu berani dengan kesungguhan menghadap orang tuaku.

Sekarang pertanyaanku banyak. Tidak hanya mengenai kesiapanmu atas masa depan kita, tapi pertanyaan itu lebih pada diriku. Dua tahun bukan waktu yang cepat, dan selama itu kita akan jalan dengan komitmen.

Aku belum tahu komitmen apa yang selanjutnya kita ambil. Dalam hati kecil, masih ada rasa takut. Bukan takut atas kekhawatiranku di masa depan. Tapi aku takut menghalangi impianmu. Aku tidak mau mengikat impianmu karena hubungan ini. Aku tahu, mungkin kamu akan merasa iri nantinya dengan kebebasan yang dimiliki oleh teman-temanmu.

Seperti yang ku katakan, niat kita baik, impian kita baik. Insya Allah ada jalan yang baik juga. 
Bismillah, aku belajar untuk tidak agresif menekanmu. 
Bismillah, kita akan melalui dengan sederhana namun indah.

Mungkin sebagian orang akan menertawakan rencana kita. Mungkin juga akan ada tak sedikit kepala yang akan memandangnya sebelah mata. Tapi sayang, ini hidup kita. Ini langkah kita, Bismillah…

Pandangan remeh karena keberanian atau bahkan dianggap “kenekatan” itu sudah pasti ada. Lalu, apa kau dan aku siap menghadapinya?

Sincerely, me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar