Kamis, 08 Januari 2015

Hanya Karena Habis Masanya

Dua ribu lima belas lewat delapan hari.

Dalam setahun lalu tentunya masih ingat dengan sangat jelas orang-orang yang berlalu lalang mengisi catatan kecilku. Pada buku harian, notes, notepad atau bahkan memo di handphone. Orang-orang yang istimewa bagiku. Sebagian menginspirasi, sebagian lagi menegur agar tak bersikap seperti itu. 

Konon katanya, bila seseorang pergi maka akan ada seorang lain yang datang. Semuanya memberikan jejak yang jika kita pandai menangkap maka akan kita dapatkan pesan itu. Ada yang datang tanpa disengaja, lalu berlalu begitu saja. Dengan atau tanpa alasan. Mereka membawa pesan agar kita belajar menjadi manusia-Tuhan. 

Kepergian itu ada yang disesalkan pun juga ada yang dibiarkan begitu saja. Tanpa diratapi atau berbekas kekecewaan. Namun ada juga yang membekas bahkan mengganggu kehidupan selanjutnya. Mereka yang menghantuimu dengan rasa penyesalan dan jutaan kalimat perandaian. 

Tapi, bagaimanapun juga jatah kehadiran mereka sudah dicatat di lauh mahfudz. Bisa jadi pertemuan hanya sampai disitu, bisa jadi pula mereka diminta pergi sementara untuk dipertemukan dengan kita kembali. Sederhananya, saat ada pertemuan maka harus siap dengan perpisahan. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar